Selasa, 06 Juli 2010

Hikmah Dari Sebuah Keputusan

Kebingunan, kekurangan informasi, kesibukan yang menyita waktu, membuat perhatian kepada anak-anak tidak maksimal. Kondisi Fadli yang belum juga bisa bicara memaksaku terus berpikir untuk mencari solusi. Pencarian informasi gencar dilakukan, internet adalah media yang paling sering jadi sasaran. Tapi sekali lagi saya masih menolak kalo anak saya 'bermasalah', apa yang harus saya lakukan??
Hampir setiap hari sepulang kerja masalah dan beban-beban masih terus menempel di 'pikiran', sehingga konsentrasi dan komunikasi keluarga sering terganggu, istri yang merasa saya cuek dengan kondisi Fadli, terus menuntut untuk segera ambil tindakan lebih untuk menangani Fadli.
Sekali lagi saya masih bingung, disatu sisi kemana lagi saya harus bertanya, belum lagi biaya yang pastinya juga tidak sedikit. Masalah biaya oke lah mungkin kita bisa cari solusi, tapi waktu..?? siapa yang bisa menggantikan waktu..?
Waktu terasa semakin mahal sekali harganya buat saya, manakala ketika saya mencoba memberanikan diri kerja ganda. Keputusan untuk kerja ganda sebetulnya bukan semata-mata untuk menambah income, tapi karena tempat saya bekerja sudah tidak lagi memberikan "ruang berkembang" buat saya, pengalaman saya hanya diulang tahun demi tahun, walaupun kerja sudah 8 tahun, seperti mengulang pengalaman 2 tahun selama 4 kali.
Inilah jalan itu di mulai, karena keputusan untuk kerja ganda ternyata membawa hikmah sangat berarti buat saya, di tempat kerja ke-2 ini jaringan pertemanan semakin luas, koneksi info semakin terbuka lebar diabanding di tempat kerja ke-1. Saya menganggap tempat kerja ke-1 seperti katak dalam tempurung, saya cuma jago kandang, rutinitas yang itu-itu saja, sehingga saya sudah merasa sangat membosankan, mungkin lain soal kalo 'ruang ekpresi'-nya terbuka lebar,...
Adalah Arie Siswoyo, teman se-team di tempat ke-2 ini, seorang Kristiani taat, pegawai bank yang juga kerja ganda, memberi saran untuk segera membawa saya ke konsultan pendidikan yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Waktu itu suatu malam dia ada urusan ketemu calon client di Karawang, entah mengapa saya memaksa dia untuk datang ke rumah mampir.
Saat di rumah itulah dia melihat anak-anak saya, saat itu juga dia memberi no telp si konsultan. Malam itu juga saya berkonsultasi via telepon, sampai akhirnya kita janjian untuk ketemu di tempat dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar